A Simple Key For reformasi intelijen indonesia Unveiled
A Simple Key For reformasi intelijen indonesia Unveiled
Blog Article
We'd like a transparent authorized basis… Can you think about if pro-ISIS folks made a speech in a general public celebration like the Car or truck No cost Working day after which declared that The federal government have been infidels and killing them should be justified?”
Propelled by acquisitive motives for war materials, the Japanese entered Indonesia somewhat conveniently due to their ability to fit in with the political craze of time. Introducing them selves as “the chief, protector, light of Asia” and “more mature brother,” the Japanese’s correct legacy was the development of possibilities for indigenous Indonesians to get involved in politics, administration, as well as military.
For that reason, there is not any General need that a Basis will have to present general public benefit, in contrast to serving only its stakeholders. It will depend on the inspiration’s statutory needs.
yang memberikan keuntungan yang menentukan bagi mereka yang menguasainya. Melalui media massa intelijen bukan hanya bereaksi dan melakukan counter
Community participation throughout this time was also noticed being a mere formality, with last second invitations issued for employee unions and various stakeholders.
atas informasi yang keliru, tetapi harus mengambil inisiatif untuk membangun opini umum yang menguntungkan pihak sendiri.
Despite not getting authoritative, this document remains to be considered to be a growth from the security of human legal rights defenders.
tersirat etika utilitarianisme yang menilai baik-buruk tindakan berdasarkan manfaat pada sebanyak mungkin orang. Praktik penahanan, penyadapan, bahkan penghilangan nyawa musuh tidak bernilai pada dirinya, melainkan bernilai sejauh untuk mampu melindungi nyawa warga sipil dari ancaman serangan bom bunuh diri.
Abstrak Artikel ini menguji kompleksitas seputar kekerasan yang dilakukan oleh Muslim terhadap komunitas Ahmadiyah di Indonesia di era baru demokrasi reformasi. Kekerasan muncul sejak 1998 pasca Suharto ketika beberapa kelompok Muslim seperti Front Pembela Islam (FPI), yang mengklaim bahwa Ahmadiyah adalah kelompok yang sesat menurut ortodoksi Islam. Artikel ini mencoba memahami mengapa dan bagaimana Ahmadiyah menjadi focus on serangan kekerasan oleh beberapa kelompok Muslim di period pasca Suharto dengan meningkatnya kelompok fundametalis Islam setelah menemukan kebebasan baru beragama. Dengan demikian, pertanyaan yang muncul adalah bagaimana faktor politik, ekonomi dan teologi Islam muncul sebagai faktor penting yang mengkontribusi atas serangan kekerasan. Melalui identifikasi studi kasus tertentu penyerangan di kota-kota lintas pulau Jawa dan Lombok, saya juga akan mengeksplorasi bagaimana pemerintah membuat kebijakan periksa di sini untuk menemukan solusi yang terbaik dan sejauhmana efektifitas kebijakan tersebut untuk menyelesaikan masalah.
Besides digital assaults, harassment together with other varieties of intimidation lead for the increasing local weather of worry in the region.
Next rampant criminalization of pandemic critics all through 2020, Nationwide Police Chief Standard Listyo Sigit fashioned a virtual police force, i.e. a task force that capabilities to “teach the public” on Web ethics. The Digital police purportedly do the job in accordance Using the interpretation recommendations of Law No.
Meskipun Ancaman perang masih ada, tapi tak sehebat sebelum 1950. Karena itulah relasi intelijen dan negara terbangun nuansa konsolidasi politik.
Dalam diskusi ini, para akademisi, peneliti, dan praktisi menyoroti empat aspek utama yang harus difokuskan dalam upaya reformasi intelijen Indonesia:
Proposed amendments to Indonesia’s Electronic Info and Transactions (ITE) Regulation goal to protect youngsters by criminalizing “cyberbullying,” but some activists and free-speech advocates alert which the new legislation could also be used to stifle genuine dissent.